Kantong Yang Baru
Matius 9:17 (TB) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Sampai sekarang masih banyak orang yang berpuasa agar rahmat dan berkat Tuhan turun ke dalam hidup mereka.
Mereka berpuasa dengan hanya terbatas dengan mengurangi dan mengubah pola makan dan minum.
Sedangkan pemahaman puasa menurut Yesus adalah membersihkan hati serta mengosongkannya agar dapat sebagai tempat bersemayamnya Allah.
Ketika Allah ada dalam hati manusia maka anggur kebahagiaan selalu ada memenuhi hidup manusia, manusia menikmati *pesta* yang digambarkan dalam Injil Lukas 5:33 murid-murid makan dan minum.
Seseorang harus berpuasa yakni ketika Allah tidak lagi ada dalam hidupnya, hal ini dikarenakan hati dari orang tersebut sarat dan penuh dengan hal-hal keduniawian.
Maka orang tersebut harus membersihkan dan mengosongkan hatinya agar Allah masuk dan memenuhi hati yang kosong tersebut.
Artinya manusia harus terus menerus membuat kantong-kantong yang baru, menyiapkan tempat yang kudus dan berkenan bagi Allah.
Seringkali manusia ribut dengan anggur apa yang akan dinikmati tetapi lupa untuk menyiapkan kantong-kantongnya.
Kebenaran firman Tuhan mengajarkan bahwa manusia harus terbuka bagi Allah, be available for God dan juga harus percaya bahwa anggur yang dari Allah pasti *baik* (Mat 7:11).
Dan ingatlah baik-baik ! bahwa Allah tidak ingin anggur yang diberikan tercampur dengan anggur yang bukan dari Allah sebab jika tercampur maka manusia tidak dapat menikmati sepenuhnya kasih Allah sehingga manusia tidak bisa semakin mengasihi Allah.
Tujuan Allah mencurahkan anggur yang baru secara terus menerus supaya manusia sadar hidupnya bergantung kepada Bapa dan manusia semakin mengasihi Bapa.
Bukalah hati mu supaya Allah mengisi ruang-ruang kosong yang anda dan saya sediakan. Sediakan waktu dan tubuhmu untuk dipakai alat bagi kemuliaan Bapa.
Penulis Bambang Purnomo