JANGAN MEMANDANG PADA BESARNYA TANTANGAN
. Ps Yudi LauREFLEKSI Tidak semua orang memiliki sikap percaya diri yang tinggi, kebanyakan orang malah cenderung memandang rendah kemampuan dirinya sendiri, kita merasa lebih lemah dari orang lain dan belum cukup pengalaman.
Gideon mengalami krisis percaya diri ketika TUHAN hendak mengangkatnya sebagai hakim, Ketika malaikat TUHAN menyebutnya sebagai pahlawan yang gagah berani, jelas ia tidak percaya.
Ia merasa tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkan bangsanya;
Ia memandang kelemahan dirinya jika di bandingkan dengan kaum dan bangsanya,
namun cara TUHAN memandang Gideon berbeda dari cara Gideon memandang dirinya.
TUHAN mengukur kemampuan Gideon bukan dari usianya yang masih muda dan kaumnya yang kecil, tetapi karena TUHAN berjanji akan menyertainya, Itulah alasan TUHAN mengutusnya sebagai hakim bagi Israel.
Bisa jadi kita tidak dapat melakukan hal² atau perkara² yang besar, karena kita memandang diri kita terlalu rendah,
Kita menganggap diri kita tak mungkin melakukannya, Padahal TUHAN selalu memandang kita dengan cara yang berbeda.
Ukuran TUHAN berbeda dengan ukuran dunia; TUHAN menyatakan kita berharga, siapa pun kita di mata manusia, karena itu jangan ragu meraih kesempatan yang TUHAN sediakan.
AWAL UNTUK MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ADALAH MENGHARGAI KEMAMPUAN YANG TUHAN ANUGERAHKAN DAN BERSERAH KEPADA PENYERTAAN TUHAN.
Setiap orang sudah di karuniakan talenta yang berbeda, Kembangkanlah talenta tersebut buat Kemuliaan TUHAN.
Dengan modal itu, kita dapat berkarya menciptakan masa depan yang lebih baik.
JANGAN MEMANDANG PADA BESARNYA TANTANGAN YANG KITA HADAPI,
PANDANGLAH BETAPA BESAR TUHAN YANG MENYERTAI KITA.
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1Korintus 15:10)
Goϑ ϐlešš Yoυ