Ps Yudi Lau: Tetaplah Berbuat Kebaikan
Sebuah akar tidak akan menanyakan:
•Kapan akan menjadi daun yang hijau?
•Kapan akan menjadi bunga yang indah?
•Kapan akan menjadi pohon yang tinggi?
Karena dia adalah tonggak utama sebuah pohon meski tidak terlihat.
Refleksi Batang, bunga, daun dan bagian pohon ainnya akhirnya akan sadar,
mereka selama ini ada atas kerja keras akar.
Akar akan mati dengan bangga bahwa selama ini dia tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain.
Ketika menyaksikan perilaku TIDAK BAIK dari orang lain, bagaimana diri kita menyelaraskan KONDISI batin sendiri?
Jangan melihat kepada KESALAHAN orang, namun seharusnya terlebih dahulu melihat pada PERILAKU diri sendiri.
Jika kita mengambil KESALAHAN orang untuk merisaukan diri sendiri, itu adalah tindakan tidak benar.
Jangan peduli apakah orang lain ada melakukan KESALAHAN ato tidak,
kita harus terlebih dahulu menjaga KONDISI batin sendiri dengan baik,
itu baru merupakan hal paling penting.
Kerasnya batu memang bisa di hancurkan dengan lembutnya air,
Kerasnya hati manusia pun dapat di luluhkan dengan KETUKUSAN dan KASIH SAYANG.
Sebongkah batu besar jika jatuh di atas setumpuk kapas, maka bisa dengan mudah terbungkus oleh kapas.
Bila memakai KEKERASAN untuk menaklukkan KEKERASAN,
maka keduanya akan menderita KERUGIAN.
Jika menjumpai suatu masalah,
lebih² dalam keadaan yang sangat mendesak, mereka yang mengerti akan menggunakan KELEMBUTAN untuk menaklukkan KEKERASAN, itu baru merupakan Manifestasi dari seorang yang bijak hidupnya.
INGATLAH KESALAHAN yang pernah kita perbuat, dan INGATLAH KEBAIKAN orang terhadap kita.
Tapi...
LUPAKANLAH KESALAHAN orang lain kepada kita,
LUPAKANLAH KEBAIKAN kita kepada orang lain.
TETAPLAH BERBUAT KEBAIKAN,
msekipun tidak semua orang dapat melihat kebaikan kita.
“Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.”
(Efesus 6:8)
Goϑ ϐlešš Yoυ