Ps Yudi Lau: Lidah Yang Terkendali
Refleksi Seringkali kita banyak bicara dan salah dalam ber-kata², tanpa kita sadari bisa menggoreskan luka di hati orang² yang ada di sekitar kita.
Rumah tangga jadi rusak, Persahabatan bisa menjadi retak, orang² dekat kita mengambil keputusan untuk menjauh dari kita, hanya karena kita suka gegabah dalam ber-kata², sehingga itu menimbulkan kemarahan dan sakit hati.
“Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna.”
(Yakobus 3:2)
Semakin kita banyak bicara, Semakin banyak pula resiko untuk terjadinya kesalahan dalam perkataan kita.
“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”
(Amsal 10:19)
Adalah lebih bijaksana bila kita LEBIH BANYAK MENDENGAR dan SEDIKIT BICARA.
“setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata.”
(Yakobus 1:19)
Oleh karena itu, ada baiknya bila setiap pagi, ketika hendak memulai hari yang baru, kita selalu berdoa seperti Doa pemazmur, agar TUHAN mengirimkan penjaga di depan pintu bibir kita, supaya kita tidak sampai salah dalam ber-kata².
“Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!”
(Mazmur 141:3)
Sebagai anak TUHAN, kita sepatutnya belajar menggunakan perkataan kita untuk mengasihi, bukan untuk menyakiti satu sama lain.
MARI KITA MENJAGA PEKATAAN MASING², SEBAAB LIDAH YANG TAK TERKENDALI MENDATANGKAN KEMATIAN, LIDAH YANG TERKENDALI MEMBUAHKAN KEHIDUPAN.
“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah,tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri,
maka sia-sialah ibadahnya.” (Yakobus 1:26)
Goϑ ϐlešš Yoυ