Ps Yudi Lau: Jadilah Teman Yang Tanpa Pamrih
REFLEKSI Dalam sebuah gudang perkakas, terjadilah dialog antar peralatan yang bertebaran, masing² menganggap dirinya lebih penting daripada yang lain,
masing² perkakas mengklaim bahwa hanya dirinyalah yang mampu menghasilkan sesuatu.
Perdebatan di antara mereka begitu sengit sampai akhirnya seorang tukang kayu masuk ke dalam gudang.
Dia mengambil beberapa perkakas yang di butuhkannya, menempatkannya dalam satu kotak, kemudian membawanya ke tempat dia bekerja.
Di sana sang tukang kayu memakai perkakas itu secara bergantian,
mengukur, memotong, menyambung dengan paku, menghaluskan, mendempul, membentuk dan menyelesaikannya menjadi sebuah benda yang fungsional.
Menjadi "peduli" terhadap orang lain adalah hal yang tidak mudah, kecenderungan kita menjadi egois atau mementingkan diri sendiri,
sifat ini adalah sifat dasar dari hampir setiap orang.
Tapi kita sekarang adalah orang yang telah di ubahkan oleh TUHAN YESUS, ditebus dari dosa, di topang saat lemah, di pelihara saat kekurangan, bahkan penyakit kita pun telah di tanggungNYA.
Oleh karena itu kita sebagai orang yang telah di ubahkan, jadilah berbeda dengan dunia ini, saling memberkati, topang dan menguatkan sesama adalah gaya hidup kita.
Lewat semua itu jelaslah bahwa tidak pernah ada satu pribadi pun yang mampu melakukan pekerjaannya sendiri tanpa pribadi yang lain, karena pada kenyataannya setiap kita selalu saling bergantung, dan saling mendukung satu sama lainnya.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita ber-sama² membuat HIDUP LEBIH BERHARGA, Saling Menghargai, Saling Membantu, Saling Memberi, Saling Mendukung.
JADILAH TEMAN PERJALANAN HIDUP YANG TANPA PAMRIH DAN SYARAT,
JALANILAH DENGAN PENUH KEGEMBIRAAN DAN NIKMATILAH KEINDAHANNYA.
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.” (Roma 15:1)
Goϑ ϐlešš Yoυ