BELAJARLAH UNTUK MENGENDALIKAN EMOSI
Ps Yudi Lau
REFLEKSI Sebenarnya kalau mau di pikir² KEMARAHAN seringkali tidak memberikan Hasil yang Efektif, selain ‘rasa puas’ bagi yang menjalankannya.
Jarang kita bisa marah dengan BIJAKASANA, terlebih banyak justru MARAH secara membabi buta dan sekedar melampiaskan EMOSI.
TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH, JUSTRU MEMPERBESAR MASALAH.
Salah satu hal mengenai MARAH adalah kita jarang berpikir akan mengenai efek samping yg bakal terjadi, terhadap Pasangan, Anak², Teman dan Sahabat kita.
Marilah berpikir bahwa MARAH bukan ‘SOLUSI’, dan JANGAN jadikan MARAH sebagai ‘HABIT’ atau ‘GAYA HIDUP‘ pula,
Sebaliknya PERKATAAN POSITIF dapat membangun CITRA DIRI yang baik pada seseorang.
Berikan KATA² PUJIAN, DORONGAN, YANG MEMBANGUN, YANG PENUH CINTA dan KASIH SAYANG kepada orang² sekitar kita.
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kolose 3:16)
Alkitab berulang kali menunjukan betapa PERKATAAN ITU PENUH KUASA.
“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (Efesus 4:29)
KATA² kita selalu memiliki PENGARUH yang luas dari yang kita kira.
“Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.” (Efesus 5:4)
Jadi hendaklah BER-KATA² yang POSITIF dan yang BAIK selalu, karena dari PERKATAAN keluar KUASA dan dari PERKATAAN tercermin juga apa yang ada di HATI kita.
BELAJARLAH UNTUK MENGENDALIKAN EMOSI KITA, AGAR SEMINIMAL MUNGKIN KITA MARAH.
“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mazmur 37:8
Goϑ ϐlešš Yoυ