MELAWAN GODAAN TANPA KOMPROMI
Daud adalah seorang yang taat sejak masa mudanya, dan dia memiliki Karakter yang Baik dan Integritas yang Tinggi,
Tetapi setelah menjadi Raja, Daud justru jatuh dalam Dosa yang di kemudian hari Mendatangkan Musibah kepadanya.
REFLEKSI Dosa itu adalah Perzinahan yang di lakukannya dengan Batsyeba,
Istri seorang Perwira Kepercayaannya yang bernama Uria.
Justin The Martyr pernah berkata,
"MENYERAH DAN MENURUTI GELORA NAFSU KITA ADALAH BENTUK PERBUDAKAN YANG PALING RENDAH."
Nafsu adalah bagian dari diri manusia yang tak dapat di pisahkan.
Tanpa Nafsu, orang akan Kehilangan Gairah, Ambisi, Semangat, Rasa Senang dan Kebahagiaan, akan tetapi, Nafsu yang tak Terkendali akan membuat orang Menanggung Konsekuensi yang sama sekali tidak ringan.
Ibarat sebuah kota yang roboh temboknya, saat itu juga bencana siap datang dan menghancurkan seluruh hidup kita.
Pengendalian diri adalah sesuatu yang seringkali tak mudah untuk di lakukan oleh orang percaya;
Orang mungkin dapat bertahan ketika berhadapan dengan Godaan atau Tantangan yang besar, akan tetapi orang sering jatuh, karena Godaan² yang tampak sepele, terlebih ketika Godaan itu menyerang bagian terlemah dari dirinya,
seperti Harta, Tahta, Wanita, Kesenangan atau Amarah.
Banyak orang Gagal karena Sikap mereka yang kurang tegas, mereka tidak berpegang pada Kebenaran, tapi Melakukan Pembenaran pada sikap mereka yang Menyimpang, "Ah, sedikit saja tak apa²..." atau "Toh kita juga sedang membutuhkannya...",
Ingatlah bahwa GODAAN Hanya akan MENJERUMUSKAN kita dalam DOSA,
Sebaliknya KETAATAN akan MENDATANGKAN BERKAT, karena itu kita Harus Menolak dan Melawan Godaan itu Tanpa Kompromi.
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;
roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Markus 14:38)
Goϑ ϐlešš Yoυ