Ps Yudi Lau : Belajar Mengendalikan Diri Sendiri
. Ps Yudi LauKita semua pasti tahu wujud kepiting,
tapi tak banyak yang tahu sifat dari kepiting.
REFLEKSI Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil tapi rasanya cukup lezat.
Kepiting-kepiting itu dengan mudah di tangkap di malam hari, lalu di masukkan ke dalam baskom tanpa di ikat.
Esok harinya, kepiting-kepiting itu akan di rebus dan di masak, lalu di santap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga dengan menggunakan capitnya yang kuat.
Tapi seorang penangkap yang berpengalaman selalu tenang, meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri, karena si penangkap tahu betul sifat kepiting.
Bila ada kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman²nya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun dan begitu seterusnya, sampai akhirnya tak ada yang berhasil keluar.
Begitu pula dalam Kehidupan, tanpa sadar kita juga seperti kepiting-kepitung itu;
Seharusnya BERGEMBIRA jika teman atau saudara kita mengalami KESUKSESAN, tapi ternyata kita malahan MENCURIGAI, IRI HATI dan DENGKI.
Ciri-ciri orang yang bersifat seperti kepiting:
1. Selalu mengingat-ingat KESALAHAN orang lain yang sudah lampau, dan selalu menilai NEGATIF setiap TINDAKAN yang di lakukan orang tersebut.
2. Lebih suka MENGKRITIK, MENCELA dan MEREMEHKAN orang lain daripada mencari SOLUSI.
3. KURANG MAWAS DIRI dan KURANG BERSYUKUR, sehingga HATI selalu galau dan HIDUP menjadi TIDAK TENANG.
ORANG YANG HEBAT BUKANLAH ORANG YANG PANDAI MENJATUHKAN ORANG LAIN, MELAINKAN ORANG YANG PANDAI MENGENDALIKAN DIRINYA.
“Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal,
yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.”
(Mazmur 32:9)
“Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.”
(Yakobus 3:2)
Goϑ ϐlešš Yoυ