Ps Yudi Lau : Saat Tuhan Mengampuni Dosa
Refleksi Saat berlibur di desa, Andi membantu kakek menjaga kawanan bebek. Kakek memperlengkapinya dengan umban berisi peluru bulatan² tanah kering untuk menggiring bebek ke arah yang di inginkan.
Suatu ketika, Andi menggunakan peluru tanah untuk menghalau bebek yang nakal, agar kembali ke dalam kawanan.
Naas, mungkin karena ia terlalu keras melontarkannya, seekor bebek terkena kepalanya dan tewas.
Dengan cemas Andi mendatangi bebek sial itu, kemudian segera menguburnya di dalam lumpur.
Ia berharap tidak ada orang yang mengetahui kejadian itu, Namun rupanya Rio, sepupunya, melihatnya dari kejauhan.
Rio menggunakan rahasia itu untuk memeras Andi agar mentraktirnya ber-ulang² sampai Andi tidak tahan lagi,
sehingga ia memberanikan diri untuk mengakuinya kepada kakek.
Kakek memaafkan kesalahannya, dan Andi terbebas dari gangguan Rio.
Banyak orang mengalami nasib yang lebih parah dari Andi, Tercengkeram oleh bayang² kesalahan pada masa lalu.
Mereka terbelenggu oleh dosa yg mereka lakukan, dan terus berkubang dalam perasaan bersalah.
Seruan Nabi Mikha tentu menjadi penghiburan yang membangkitkan semangat hidup mereka, Suatu gambaran tentang pengampunan yang paripurna dan tuntas.
Seperti di katakan Corrie Ten Boom,
"Ketika saya mengakui dosa kepada BAPA,
TUHAN YESUS membasuh dalam darahNya.
Dosa itu kemudian di lemparkan ke tubir laut yang paling dalam, dan di situ di pasang tanda: DI LARANG MEMANCING!"
Sudahkah Anda menyambut pengampunanNYA yang begitu besar itu?
SAAT TUHAN MENGAMPUNI DOSA,
DIA TIDAK MENGUNGKIT-UNGKIT LAGI KESALAHAN KITA.
“Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” (Mikha 7:19)
GoĻ ĻleŔŔ YoĻ