KUNCINYA HANYA ADA DI HATI
. Ps Yudi Lau“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (1Samuel 16:7b)
REFLEKSI Bila HATI adalah cermin, maka berkacalah untuk kelayakan kita dalam memaknai hidup.
Bila HATI adalah wadah, maka penuhilah dengan ketulusan.
Bila HATI adalah jendela, maka bukalah agar sinarnya masuk melewati hati kita, untuk senantiasa memberikan kehangatan bagi sesama kita.
Bila HATI adalah sebongkah luka, maka menangislah dalam cerita derita kita.
Bila HATI adalah pancaran jiwa, maka rawatlah dengan sukacita agar apa yang terpancar dari hati kita bukanlah pancaran mengecoh, melainkan pancaran diri pada kebaikan sebenarnya.
KUNCINYA HANYA ADA DI HATI...
Sesungguhnya ada banyak Kebaikan di sekeliling kita, namun keegoisan menutupi hati, membuat kita tidak melihatnya.
Sesungguhnya kita punya banyak sahabat, namun kebencian membuat kita memandang mereka sebagai musuh.
Sesungguhnya kehidupan kita sudah bahagia, namun rasa Tidak Bersyukur membuat kita hidup menderita.
Sesungguhnya pekerjaan kita sudah bagus, namun ambisi berlebihan membuat kita terus mengeluh dan protes.
Sesungguhnya kita sudah memiliki banyak, namun keserakahan membuat kita merasa miskin.
SESUNGGUHNYA HIDUP INI DAMAI, NAMUN KEGELISAHAN MEMBUAT DUNIA TERASA BAGAIKAN DI MEDAN PERANG,
KUNCI PERMASALAHAN TIDAK ADA DI LUAR, MELAINKAN ADA DALAM HATI, OLEH KARENA ITU JAGALAH HATI KITA DENGAN BAIK.
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)
Goϑ ϐlešš Yoυ