SELIMUT BASAH YANG MEMATIKAN
2 Raja-raja 8:15 (TB)
Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia.
RENUNGAN Hanya sehelai selimut basah—bukan pedang—yang dipakai untuk membunuh raja. Di tangan Hazael, benda sederhana menjadi alat pengkhianatan. Dalam kehidupan rohani, “selimut basah” itu bisa berupa ambisi tersembunyi, kebohongan kecil, atau kompromi lembut yang perlahan membungkam nurani.
Theolog Walter Brueggemann menulis, _“Keheningan bisa menjadi bentuk paling mematikan dari kekuasaan.”_
Mari waspadai tindakan² halus yang membunuh integritas. Hari ini, bukalah satu area hidup yang sedang kau tutupi, dan serahkan kepada Kristus untuk dipulihkan.
`Doa:`
_Tuhan, nyatakan padaku selimut basah yang menyelimuti jiwaku. Pulihkan aku. Amin._
`Pertanyaan:`
A. Apa makna simbolik dari selimut basah dalam kisah ini?
B. Apakah ada kompromi tersembunyi yang diam-diam sedang mematikan rohaniku?
C. Komitmen apa yang harus segera aku ambil untuk menjaga integritas imanku?
Minggu, 11 Mei 2025.
*GBI Maranatha*