Pdt Dr Ir Henoch Wilianto : Didikan Seorang Ayah
Amsal 15:5 (TB)
Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.
RENUNGAN Didikan ayah bukan sekadar nasihat, melainkan warisan nilai, hikmat, dan kasih dalam bentuk yang seringkali keras namun menyelamatkan. Dalam tradisi Ibrani, “ayah” adalah simbol otoritas dan perwakilan Allah dalam keluarga. Michael V. Fox mencatat bahwa _musar_ (didikan) selalu bertujuan membentuk, bukan menghukum. Menolak didikan ayah berarti memutus hubungan dengan sumber hikmat awal dalam kehidupan manusia.
Di zaman modern, banyak anak kehilangan arah karena menolak suara ayah—baik jasmani maupun rohani. Hari ini, bukalah hati untuk menghargai dan menerima didikan mereka. Mungkin tidak nyaman, tapi di sanalah hikmat dimulai.
`Doa:`
_Tuhan, ajarku menghargai didikan dari orang-orang yang Kau tempatkan untuk membentukku. Beri aku kerendahan hati untuk belajar. Amin._
`Pertanyaan:`
A. Apa makna “didikan ayah” menurut Amsal 15:5?
B. Apakah saya cenderung mengabaikan atau meremehkan nasihat ayah atau pemimpin rohani saya?
C. Langkah apa yang bisa saya ambil hari ini untuk menghormati dan menerima didikan mereka dengan sikap bijak?
Sabtu, 17 Mei 2025.
*GBI Maranatha*