HATI YANG SEPERTI EMBUN PAGI HARI
. Ps Yudi Lau
REFLEKSI Embun pagi tak pernah memilih di mana dirinya akan terbentuk; Embun pagi juga tak pernah memilih pada dedaunan mana akan berpijak;
Embun begitu sederhana, dia tak berwarna dan dapat berubah bentuk sesuai dgn apa yang di laluinya;Itulah yang membuat dedaunan begitu menyukainya.
Bisakah kita belajar dari sebuah embun?
Belajar untuk bisa MENERIMA DENGAN SUKACITA di manapun TUHAN menempatkan kita, dan juga bisa hidup dengan sederhana tanpa di selimuti dengan kebohongan belaka.
TUHAN MENYUKAI HATI YANG SEDERHANA, NAMUN KAYA AKAN KASIH.
So... Marilah kita belajar untuk bisa memberikan kesejukan dan juga kehidupan bagi hati yang gersang, dan belajar untuk bisa menempatkan diri kita dengan baik ketika sedang berada di lingkungan sekitar, agar kehadiran kita tidak menyakiti banyak orang.
Tak perlu menjadi pribadi yang lain untuk bisa memikat hatinya TUHAN,
JADILAH DIRI SENDIRI DAN DATANGLAH KEPADA TUHAN APA ADANYA.
TUHAN tak pernah mencari apa yang kita miliki selama berada di dunia ini,
karena yang TUHAN cari adalah HATI kita.
Sudahkah HATI anda sejernih embun?
“Jagalah Hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)
Goϑ ϐlešš Yoυ