Ps Yudi Lau : Menjadi Seorang Yang Terbaik
Ps Yudi LauSeorang ayah tanpa sengaja mendengar percakapan sang istri yang tengah menasehati anaknya yang merasa malu dan rendah diri, karena ayahnya hanya seorang tukang batu (kuli).
“Nak, apakah kamu tahu bagaimana gedung² bertingkat dan apartemen mewah itu bisa berdiri?
Jalan tol dan jembatan layang bisa di bangun?Pelabuhan dan bandara bisa di gunakan?
REFLEKSI Semua membutuhkan orang² seperti ayahmu untuk mengerjakannya. Memang ada para pengusaha dan investor untuk membiayainya, ada arsitek desain interior yang merancangnya, juga ada para manager dan mandor yang mengawasi jalannya pekerjaan itu.
Tetapi tanpa ada orang² seperti ayahmu yang menggali tanah, mengaduk pasir dan semen, menyusun batu kali untuk jadi fondasi, kemudian menjadikannya sebuah tembok kokoh yang tidak mudah ambruk, semua impian mereka tidak akan terwujud tanpa orang² seperti ayahmu.” ungkap si ibu kepada putranya.
“Di setiap rumah sakit, bank, gedung perkantoran, terdapat sidik jari dan butiran keringat ayahmu yang melekat di dinding bangunan itu.” lanjut sang ibu dengan penuh kasih sayang.
Si anak kemudian menghampiri dan memeluk ibunya sambil berkata,
“terima kasih ibu, engkau telah membuat saya percaya diri dan bangga mempunyai ayah seorang tukang batu.”
Si ayah yang mendengar percakapaan mereka kemudian masuk dan berkata kepada mereka, “terima kasih kalian telah membuat hidup ayah sangat berarti.”
Semua orang bangga dengan pekerjaannya, selain itu yang lebih penting lagi:
”Dunia tidak menuntut kita untuk menjadi seorang Arsitek atau Presiden atau Politikus atau DPR atau Ilmuwan, dan lain lain.
Untuk kebahagiaan, dunia hanya menuntut kita agar menjadi seorang yang terbaik pada apapun yang kita kerjakan,apapun profesi dan pekerjaan kita, yang penting lakukanlah dengan penuh sukacita dan rasa bangga.”
”Dia yang membentuk hati mereka sekalian,yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.” (Mazmur 33:15)
Goϑ ϐlešš Yoυ