Pdt Dr Ir Henoch Wilianto : Iman Selalu Cukup, dan Iman Selalu Kurang
Markus 9:24 (TB)
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
RENUNGAN Pernahkah Anda merasa percaya kepada Tuhan, tetapi tetap dikuasai ketakutan? Itulah yang dialami ayah dalam Markus 9:24—ia mengakui imannya, tetapi juga mengakui kekurangannya. Beranikah Anda melakukan hal yang sama?
Teolog Lesslie Newbigin berkata, “Iman bukanlah ketiadaan keraguan, tetapi keberanian untuk percaya di tengah ketidakpastian.” Mungkin Anda menunggu iman yang sempurna sebelum melangkah.
Tetapi Tuhan tidak menuntut iman yang besar—Dia ingin iman yang jujur. Apakah Anda berani berseru, “Tuhan, aku percaya,” bahkan saat hati masih bimbang?
Ucapkan dengan jujur, “Tuhan, aku percaya. Tolonglah aku yang kurang percaya.”
*Doa:* _Tuhan, aku tidak ingin menunggu iman yang sempurna untuk percaya kepada-Mu. Tolonglah aku yang kurang percaya. Amin._
*Pertanyaan:*
A. Apakah saya menunda taat karena merasa iman saya kurang?
B. Dalam hal apa saya harus jujur tentang keraguan saya kepada Tuhan?
C. Apa langkah iman yang harus saya ambil hari ini meskipun saya masih ragu?
Jumat, 28 Maret 2025.
*GBI Maranatha*