Penyerapan Aspirasi Masyarakat Dokter Benjamin K, Mars
Penyerapan Aspirasi Masyarakat Dokter Benjamin K, Mars
Yesaya 49:6 (TB) "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." Salah satu nats firman Tuhan yang dipegang dokter Benjamin K Mars dalam mengabdikan diri sebagai wakil rakyat.
Dokter Benyamin Kristianto MARS sebagai Anggota DPRD provinsi Jawa Timur dalam penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap 1 di bulan Maret 2021 ini mengunjungi Perumahan Bumi Citra Asri, Candi Sidoarjo. Minggu (7/3/2021). Penjaringan aspirasi masyarakat sendiri berlangsung dari tanggal 1-8 Maret 2021.
Dalam
kesempatan tersebut dokter Benny, menyampaikan kinerjanya selama menjadi
anggota DPRD provinsi Jatim. Politisi Gerindra yang sudah dua periode menjabat
sebagai wakil rakyat juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk
menyalurkan keluhannya terkait masalah yang timbul disekitar daerah tersebut.
Dokter Benny
mengatakan, jika terkait permintaan dengan jumlah besar, semisal membutuhkan
dana yang harus mencairkan Jasmas, dokter Benny minta kepada kepala desa untuk
membuat proposal. Batas pengiriman proposal paling akhir bulan Maret 2021.
“Jadi bapak
kepala desa berkoordinasi dengan masyarakat, kira-kira permintaan masyarakat
itu apa saja. Karena proposal itu harus ditandatangani oleh kepala desa, maka
semua permintaan harus diketahui oleh kepala desa. Termasuk jika ada kopmas (
kelompok masyarakat), kopmas tersebut harus diketahui oleh kepala desa,” kata dokter Benny.
Anggota
komisi E ini menjelaskan lebih lanjut, terkait permintaan-permintaan itu yang
disampaikan, termasuk pembangunan fasum (fasilitas umum), dokter Benny menegaskan
bahwa pokmas tidak perlu merasa dimanfaatkan karena menggunakan nama pokmas,
tetapi proyek pembangunan fasilitas umumnya dikerjakan oleh orang lain biar saja.
“Siapapun
yang mendapatkan tugas mengerjakan proyek tersebut, tidak perlu diributkan, tidak
perlu berantem, tidak perlu gontok-gontokan. Yang penting Pembangunan sesuai
prosedur dan selesai. Nikmati saja fasumnya, ambil manfaatnya,” imbuh dokter Benny.
Masih menurut
dokter Benny, sebenarnya kita bisa membantu sebuah desa dengan bantuan bantuan,
cuman semuanya itu kan tidak boleh cuman dibicarakan secara lisan, harus ada
proposalnya. Makanya tadi saya bilang, kalau tidak ada proposal ini bisa
meleset lagi. Ada kelompok masyarakatnya ditentukan ketuanya siapa, sekretaris,
bendaharanya, harus juga mengetahui kepala desa kan. Takutnya begini, begitu
cair dananya bukan ke anggota legislatif tersebut, tapi langsung kepada pokmas.
Dokter Benny
menambahkan, selain fasum, masyarakat setempat juga minta mesin pemotong
rumput. Beny menyebutkan jika pihaknya juga menghimbau kepada teman-teman
tingkat 2 agar membantu masalah fasum di perumahan perumahan.
“Perumahan
itu dianggapnya beda dengan di desa atau kampung. Kalau perumahan itu dianggap
tanggung jawab developer. Developer yang harus bertanggung jawab, karena ada
aturannya 40 persen dari lahan harus jadi area terbuka hijau dan fasum. Tetapi
kebanyakan masyarakat yang harus membuat sendiri dengan swasembada desa, atau
minta Anggota DPRD,” tambah dokter Benny (Pal)