BELAJAR MELATIH KESABARAN
Ps Yudi Lau
“Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”
(Amsal 14:17)
REFLEKSI Sewaktu mendapat kritikan dari orang lain, hendaknya kita mawas diri,
jika memang bersalah sebaiknya diperbaiki, namun jika tidak bersalah terimalah dengan jiwa besar.
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia, dan ia dapat di terima oleh siapa saja.
Mampu Berjiwa Besar terhadap Kesalahan dan Kekurangan orang lain adalah hal yang luar biasa; Mampu bertoleransi terhadap pendapat yang berbeda, inilah faktor pemersatu dalam organisasi.
Hidup seseorang bisa hancur jika dia tak dapat menjaga lidahnya dengan baik;
Lebih baik jika kita mengatakan tentang kebenaran pada waktu kita berbicara dengan orang lain, namun tidak semua tentang kebenaran itu harus diceritakan.
Kita harus bisa menjadi pribadi yang Bijak,
Kita harus bisa Menjaga Lidah kita dengan sangat hati², Tak ada Kekuatan terbaik selain Melatih Kesabaran.
Jika manusia bisa sabar melewati banyak hal dalam hidup, maka dia lah Pemenang Kehidupan sesungguhnya.
Kesabaran sanggup meredam ego keangkuhan pada penerimaan diri dari cara pandang orang.
Kesabaran juga mampu Mengontrol manusia menjadi lebih Ikhlas lagi, lebih berbesar hati lagi dan tentunya lebih tahan uji lagi.
Kesabaran memang terkadang menimbulkan banyak kontroversi dari banyak orang.
Karena memang tak semudah di katakan apalagi di praktekan. Dimulai dari hal terkecil, maka kita akan menjadi terbiasa dan terlatih pada Proses Ujian terbesar. Tapi bagi orang yang biasa mengasah batin diri, akan lebih mudah melatih kesabaran meski harus bertahap dalam proses.
Tak ada salahnya bagi kita sebagai manusia untuk mau belajar Melatih Kesabaran.
”Orang yang sabar besar pengertiannya,
tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” (Amsal 14:29)
Goϑ ϐlešš Yoυ