News Breaking
Youtube
wb_sunny

Breaking News

PS YUDI LAU: JANGAN BERBOHONG DAN BERGOSIP‎

PS YUDI LAU: JANGAN BERBOHONG DAN BERGOSIP‎

                         Ps Yudi Lau 
REFLEKSI Terkadang bukan karena kebohongan kita membenci seseorang, tetapi‎ karena sedih menerima kenyataan bahwa ia tak bisa lagi kita percaya.

Supaya bibir kita jangan terpeleset, 5‎ hal mesti kita perhatikan baik²:‎
• Kepada siapa kita berbicara?‎
• Siapa yang kita bicarakan?‎
• Bagaimana cara kita bicara?‎
• Kapan kita harus berbicara?‎
• Di mana kita berbicara?

“Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” (Keluaran 20:16)
Kita tidak boleh berbohong, tetapi‎ ada kalanya kita tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, karena‎ kita tahu itu akan menyakiti seseorang.

Jadi alasan nomor satu berbohong adalah takut menyinggung orang lain,‎ kita enggan mengatakan yang sebenarnya, sehingga‎ kita mengatakan yang lain, ‎tanpa sadar kita sudah mengucapkan kebohongan.

Gosip adalah bentuk lain dari berbohong, ‎tentang menjatuhkan pemerintahan, ‎perceraian seseorang, ‎kegagalan karir seseorang, ‎menjatuhkan reputasi seseorang, ‎itu semua menyebabkan mimpi buruk, memunculkan rasa curiga dan menimbulkan kesedihan, gunjingan dan terdengar seperti suara desis ular, ‎yang menyakiti hati orang lain.

Terapkan prinsip BERPIKIR sebelum menceritakan sesuatu kepada orang lain:
Apakah itu Benar ?‎
Apakah itu Bermanfaat?
Apakah itu Menginspirasi?‎
Apakah itu Penting?‎
Apakah itu Baik?

BERPIKIR sebelum kita BICARA;
Jika berita yang kita dengar tidak menjawab pertanyaan² di atas, maka‎ jangan katakan itu pada orang lain, ‎jangan menyebarkan hal² yang belum jelas kebenarannya, karena‎ akan menimbulkan masalah baru di antara kita,‎ STOP BERGOSIP...
Bertobat dan jangan pernah membicarakan orang lain,
supaya Hidup kita berkenan di hadapan-NYA.
“Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa.”
(Amsal 19:9)
Goϑ ϐlešš Yoυ

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.